IBADAH MINGGU SENGSARA II, NUANSA ETNIK BATAK



GPI PAPUA BETLEHEM TIMIKA, IBADAH MINGGU SENGSARA II, NUANSA ETNIK BATAK.

Dalam minggu-minggu sengsara menyambut Hari Paskah, jemaat GPI Papua Betlehem Timika melaksanakan ibadah bernuansa Etnik. Hal ini sudah terlaksana ketikan ibadah minggu sengsara II yang dilaksanakan pada tanggal 9 maret. Ibadah yang dimulai pada jam 08 pagi,sangat berkesan dikarenakan sebagian anggota jemaat maupun majelis jemaat turut berbusana Batak. Selain itu juga Liturgi Ibadah dan Puji-pujian juga menggunakan bahasa Batak. Ibadah yang dipimpin oleh Pnt Fredy Buntu sebagai pelayan Firman dan Dkn J. Sianturi sebagai Liturgos sangat berhikmat dan sangat berbeda dari iabadh-ibadah minggu biasa. Diawali dengan iring-iringan majelis jemaat memasuki ruangan ibadah yang dipimpin oleh Pnt. A. Noya serta diikuti oleh majelis jemaat yang lain serta para kolektan yang juga merupakan anggota jemaat asli Batak.

Yang menarik juga bahwa dalam ibadah turut membawa pujian dalam ibadah minggu pagi adalah Persektuan Pria (PERPRI) Jemaat Betlehem. Selain itu para pendukung liturgi terdiri dari majelis jemaat. Pembacaan Alkitab Dkn. N. Sopacuayang menggunakan bahasa Batak, sedangkan Kolektan adalah Ibu. Rakahbauw,Ibu Pakpahan dan Ibu Lumbanraja ketiga kolektan tersebut adalah asli dari Batak. Disamping itu turut berbusana Batak adalah Pdt. M. Hindom dan juga Pdt. R. Rohrohmana, sehingga suasan ibadah pada saat itu sangat berbeda.
Tujuan dilaksanakannya Ibadah bernuansa Etnik adalah untuk memberi femahaman bagi anggota jemaat bahwa dalam GPI Papua bukan hanya satu suku tetapi terdapat berbagai macam-suku.

Setelah minggu sengsara II yang bernuansa Batak, akan dilanjutkan dengan Minggu sengsara III Nuansa Jawa, Minggu Sengsara IV Nuansa Maluku, Minggu Sengsara V Nuansa Toraja, Minggu Sengsara VI Nuansa Manado dan ditutup dengan Minggu sengsara VII dengan Nuansa Papua. Dengan model ibadah yang bernuansa etnik ini diharapkan bisa menumbuhkembangkan rasa memiliki gereja dan bisa memaknai kesengsaraan Tuhan Yesus.
Diharapkan  ibadah bernuansa Etnik ini bukan hanya dalam minggu-minggu sengsara tetapi dapat dilaksanakan dalam ibadah-ibadah lainnya.

Setelah selesai Ibadah, dilanjutkan dengan Aksi lima menit untuk pembangunan.




















Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAGU-LAGU PUJIAN DALAM BAHASA JAWA, BATAK, TORAJA, MALUKU, MANADO

IBADAH SYUKUR HUT PERWATA GPI PAPUA BETLEHEM TIMIKA KE-6