SELAYANG PANDANG: Jemaat GPI Papua Betlehem


 

Jemaat GPI Papua Betlehem bertumbuh dari suatu persekutuan kecil di kompleks perumahan BTN Kamoro Indah, dan awal melaksanakan ibadah di rumah keluarga Bpk Yus Rumimpunu dan beliau bertindak sebagai Mejelis juga sebagai Tuagama (Costor) dan pada waktu itu jumlah keluarga mula-mula sebanyak 15 KK. Atas usul beberapa keluarga yg berdomisili di perumahan BTN ( dari jemaat Tiberias / Torsina ) dan dengan mempertimbangkan kebutuhan pelayanan, karena sudah adanya pos pelayanan SM/TPI Torsina yang berlansung di Rumah Keluarga Manurung, mama sejak tahun 2008 sudah ada wacana untuk membuka Balai Kerohanian di Perumahan BTN Kamoro Indah, tetapi terkendala dikarenakan jumlah anggota jemaat masih kurang sehingga tidak terealisasi.

 

Sejak berstatus Balai Kerohanian (BK) tahun 2009 tanggung jawab pelayanan langsung dikoordinir oleh Badan Pekerja Klasis Mimika dan Pdt. R Lekatompessy selaku Sekretaris Klasis ditunjuk menjadi penanggungjawab. Awal perjalanan peribadatan Tahun 2009 dihadiri oleh 26 Kepala Keluarga keluarga, yang sebagian besar adalah anggota jemaat GPI Papua Torsina 20 Kepala Keluarga, Tiberias 3 Kepala Keluarga (Keluarga Rumimpunu), Tikulembang 3 Kepala Keluarga dan yang lain adalah warga yang berdomisili di perumahan BTN Kamoro Indah. Seiring waktu berjalan pada tahun 2010 setelah selesai Rapat Kerja Klasis, maka ditetapkan status pada saat itu menjadi BAKAL JEMAAT dan Torsina menjadi Jemaat Induk, tetapi pelayanan Ibadah Minggu berganti-gantian Majelis Jemaat dari Torsina, Tiberias dan Tikulembang Galilela. Dengan status Bakal Jemaat, maka semakin banyak warga ikut bergabung untuk beribadah, termasuk juga Keluarga Ibu Dokter Paulina yang dengan sukacita menyumbang sebuah mimbar kecil untuk menunjang peribadatan dan untuk pertama kali dilaksanakan Baptisan Kudus bagi anak dari Keluarga Ibu Dokter Pati Tangsupaty.

 

Pada kepemimpinan Pdt Nth. Esurruw dan Pdt. R. A Lekatompessy sebagai Ketua dan Sekretaris Klasis GPI Papua Mimika di bentuklah panitia pembangunan gereja baru. Dan yang di tunjuk sebagai Ketua Panitia adalah  Bpk. B Diaz, Bpk Yus Rumimpunu Wkl Ketua Bpk A. Lolkari sebagai Sekretaris dan Ibu L. Leuwol sebagai Bendahara dan beberapa anggota jemaat lain sebagai anggota panitia. Karena adanya rasa kebersamaan dan keinginan untuk mengembangkan sayap pelayanan GPI Papua di Mimika, lewat dukungan dana dari Jemaat Torsina, Tikulembang dan Tiberias, maka di beli sebidang tanah untuk mendirikan bangunan gereja (gereja sekarang ini). Kerja Keras Panitia serta dukungan warga jemaat, proses pembangunan gereja ini hanya berlansung (3) bulan sudah selesai. Setelah bagunan gereja selesai, maka dipilih majelis jemaat untuk bertanggungjwab dengan pelaksanaan ibadah diantaranya:

    Bpk. Yus Rumimpunu, Bpk. Amos Kuhuela, Bpk. Simon Tanamal, Bpk. Fredy Buntu, Bpk. Maruba Manurung, Bpk. Glen Kaipaty (pindahan dari Bintuni), Bpk. A Nederupun. Ibu. Paty Tangsupati, Ibu. Rante, Ibu Karamoy, Ibu Lamalo, Ibu Istia, Ibu. F Soindemi, Ibu Voerman, Ibu Leuwol, Ibu Pakiding. Dan ada salah satu ibu)..

 Pada awal bulan agustus 2010, Pdt M. Hindom tiba di Timika, di tunjuk oleh Badan Pekerja Sinode GPI Papua sebagai Ketua Majelis Jemaat, dan pada tanggal 15 Agustus 2010, Pdt. W. Rumainum sebagai Ketua Sinode hadir untuk menahbiskan dan meresmikan gedung gereja baru. Menurut Ketua Sinode Bpk Pdt. W Rumainum pada saat itu, jemaat yang ada di sini dengan bangunan gereja yang baru ini berubah status dari BAKAL JEMAAT dan sudah layak, hari ini menjadi JEMAAT MANDIRI dengan nama JEMAAT GPI PAPUA BETLEHEM dengan Surat Keputusan (No 473/ X / 0RG tertanggal 15 Agustus 2010). Dan pada saat itu juga di laksanakan Sidang Jemaat Pertama. Sehingga perlu diketahui, proses peralihan status dari Bakal Jemaat dan menjadi Jemaat Mandiri begitu luar biasa. Sehingga kita perlu mensyukuri kasih dan anugerah yang Tuhan berikan bagi kita sebagai umatnya.

 

Dalam selayang pandan Jemaat GPI Papua Betlehem ini, dijelaskan pula mengenai pergantian tanggal pelaksanaan HUT Jemaat GPI Papua Betlehem dan usia yang biasanya di laksanakan pada tanggal 26 April. Timbul pertanyaan di kalangan jemaat dan juga Badan Pekerja Klasis GPI Papua Mimika, dikarenakan pada tahun 2009 statusnya masih Balai Kerohanian dan belum menjadi Jemaat Mandiri. Sehingga pada tanggal 12 April 2021 dilaksanakan rapat khusus antara Majelis Jemaat, Badan Pekerja Klasis dan Tua-tua Jemaat untuk meluruskan tanggal dan usia jemaat GPI Papua Betlehem. Dan salah satu rekomendasi rapat adalah berkomunikasi ke sinode untuk menelusuri SK Sinode terkait penetapan tanggal Jemaat Betlehem menjadi Jemaat Mandiri. Dan Sinode mengeluarkan SK No 473/ X / 0RG tertanggal 15 Agustus 2010 tetang Penetapan Jemaat Betlehem menjadi Jemaat Mandiri. Dengan adanya bukti yang akurat tersebut, maka majelis jemaat memutuskan untuk melaksanakan syukuran HUT tanggal 15 Agustus saat ini dengan usia 11 tahun. Sehingga hari ini kita bisa melaksanakan Ibadah Minggu sekaligus Syukur HUT Jemaat GPI Papua Betlehem ke-11. Inilah sebuah catatan manis perjalanan sejarah secara singkat Jemaat GPI Papua Betlehem, sehingga kita semua bisa memahami dan menegerti maksud dan rencana Tuhan.


 

SELAMAT HARI ULANG TAHUN, JEMAAT GPI PAPUA BETLEHEM KE-11 TAHUN

“MELAYANI DENGAN HATI”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAGU-LAGU PUJIAN DALAM BAHASA JAWA, BATAK, TORAJA, MALUKU, MANADO

IBADAH SYUKUR HUT PERWATA GPI PAPUA BETLEHEM TIMIKA KE-6